Lintang Ayu, Belajar Fotografi

Koleksi Foto Lintang Ayu, Foto lucu, Foto anak, gambar anak, gambar lucu. Belajar Fotografi, Teknik Fotografi, Cara Membuat Foto Bagus, Mendapatkan Penghasilan Dengan Jual Foto Online, Informasi sekitar Digital Stock Photography – Online Stock Photography

Selasa, 22 Juni 2010

Link Download Ebook Tips Fotografi Gratis

Bagi yang suka gratisan, lumayan buat yang lagi belajar fotografi, download gratis Ebook Fotografi. Hanya sekedar sharing. Ebook fotografi yang bisa di-download gratis ini isinya seputar tips untuk para fotografer (advanced), photographing people, dll. Free download via Mediafire. Untuk download via IDWS, Rapidshare, Megaupload dan lain-lainnya belum ada..


Ebook Fotografi tips untuk fotografer

Ebook Fotografi, Buku-buku elektronik (e-Book) tentang tehnik fotografi yang harus anda miliki. Download Link Ebook Tips Fotografi Gratis:
Advanced_Tips_for_Photographers(by bajimbul).pdf
http://www.mediafire.com/?cjzomy2vn3q

DCW02-11 Photographing People(by bajimbul).pdf
http://www.mediafire.com/download.php?zeomnjmhmzz

Mastering Digital Photography Second Edition(by bajimbul).chm
http://www.mediafire.com/download.php?j3ze2toyizy

Nanti akan selalu diupdate begitu ada ebook fotografi lainnya.. :D,
Joko Catur
Kamis, 06 Mei 2010

Cara mendapatkan Foto yang Bagus

Bagaimana cara mendapatkan Foto yang Bagus. Ini mungkin sulit sekali untuk mendapatkan jawabannya. karena foto yang bagus itu sangat relatif, dari segi mana kita menilainya.foto bagus

Namun secara umum dapat saya jelaskan dalam uraian berikut. Untuk mendapatkan sebuah foto yang bagus, ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan. Di sini tidak akan saya tuliskan tentang teknik, peralatan yang dipakai, atau lokasi yang tepat untuk menghasilkan foto yang bagus. Karena untuk hak teknik di atas memiliki cara yang berbeda bagi masing-masing aliran fotografi, seperti landscape, portrait, wild life, dan sebagainya. Tetapi yang ingin dipertegas di sini adalah pengertian dari bagus dan hal-hal mendasar lainnya. Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan:

  • Untuk bisa menghasilkan foto yang bagus, kita harus paham dulu seperti apa foto yang bagus itu. Tak mungkin kita bisa membuat foto yang bagus kalau kita sendiri sebenarnya tak tahu foto bagus itu seperti apa.
  • Definisi foto yang bagus bukanlah definisi yang verbal. Tak mungkin ada definisi yang bisa ditulis bahwa foto yang bagus itu seperti apa. Anda bisa menelan sepotong pizza dan bilang rasanya enak, padahal Anda bisa membuat definisi “enak” itu seperti apa bukan?
  • Untuk paham seperti apa foto yang bagus, kita bisa melatihnya dengan melihat foto orang lain yaitu dengan membuka-buka aneka majalah dan buku foto.
  • Manakala kita melihat sebuat foto dan tertarik, yakinkanlah diri anda bahwa foto itu bagus. Buktinya anda tertarik bukan?
  • Kemudian, perhatikan foto itu lalu buatlah pertanyaan di dalam hati: mengapa Anda merasa foto itu menarik. Apanya yang menarik? Apakah warnanya bagus, atau apakah orang dalam foto itu cantik, apakah susunan benda-benda dalam foto itu menarik, apakah suasana dalam foto menarik. Intinya Anda harus tau alasan apa yang membuat Anda merasa sebuah foto menarik.

  • Setelah anda tahu apa daya tarik sebuah foto, cobalah berpikir bagaimana cara membuat foto itu. Apakah fotografernya jongkok, apakah fotografernya harus naik tangga, apakah fotografernya kira-kira ngobrol dengan obyeknya, apakah fotografernya mujur dapat pencahayaan seperti itu, dan sebagainya.
  • Setelah dua langkah terakhir dilalui, sesungguhnya anda sudah punya bekal untuk membuat foto bagus bagi “adegan yang mirip dengan fot yang baru saja Anda amati”. Endapan memori akan sebuah foto bagus adalah bekal bagi anda untuk membuat foto yang situasinya mirip. dan makin banyak anda mengamati foto orang lain, makin banyak bekal bagi anda untuk bisa membuat foto yang bagus. ini bukan menjuplak, tapi menabung ide. di dunia ini tidak ada foto yang bisa sama sekali baru. sebuah foto pasti dihasilkan dari berbagai ide yang ada di benak sang fotografer.
  • Kalau sudah memiliki sebuah kamera digital, pakailah setiap hari. kamera digital apa pun mereknya, umur pakainya hanya sekitar enam tahun. kamera yang dipakai tiap hari jauh lebih awet daripada kamera yang dipakai sekali-kali saja. dengan memakai kamera setiap hari, anda sekaligus berlatih untuk bisa membuat foto yang bagus.
Untuk mendapatkan dan bisa membuat foto bagus memang perlu banyak mencoba, berlatih dan terus mencoba dengan berbagai macam teknik. Selamat mencoba.
Joko Catur
Senin, 19 April 2010

Cara Menghasilkan Uang dengan Menjual Foto

Cara Menghasilkan Uang dengan Menjual Foto. Dalam bisnis fotografi, persaingan semakin sulit terutama jika sedang berhadapan dengan para pakar atau yang sudah dikenal di bidang inndustri.
pucung
Selasa, 26 Januari 2010

Focal Length – berapa meter jangkauan yang dicapai sebuah lensa?

Focal Length, berapa meter jangkauan yang dicapai sebuah lensa? Barangkali ini yang seringkali ditanyakan oleh para penghobi fotografi seperti saya. Pertanyaan yang lebih spesifik lagi misalnya adalah: “Dengan lensa 70-200mm, berapa meter maksimal jarak sebuah obyek ke foto?”, Pertanyaan seperti ini pasti sudah sangat umum sekali. Namun, yang perlu diluruskan di sini adalah, pada prinsipnya semua lensa tidak memiliki batas maksimal jarak yang bisa dicapai alias batasnya adalah tak terhingga (infinity). Pertanyaan yang sebenarnya lebih tepat adalah “Berapa meter jarak maksimal yang bisa dicapai lensa 70-200 sehingga obyek yang difoto dapat memenuhi frame?”. Istilah kerennya adalah seberapa besar obyek bisa masuk ke dalam field of view atau bidang pandang yang tampil pada view finder kamera.

Nah, kalau pertanyaannya seperti ini mungkin lebih mudah menjawabnya karena masing-masing lensa memiliki batasan masing-masing terkait dengan panjang fokus (focal length). Jadi, misalnya kita memotret obyek yang sama dengan dua lensa, katakanlah obyek pada jarak 10 meter dengan focal length lensa 17mm tentu hasilnya akan berbeda dengan pada saat kita menggunakan lensa dengan focal length 200mm.

Untuk mendapatkan gambaran yang tepat tentang ini, ada sebuah simulasi yang disediakan oleh website tamron, dimana pada simulasi tersebut kita bisa membayangkan kira-kira dengan jarak tertentu, berapa kemampuan sebuah lensa, atau jika kita menggunakan sebuah lensa, berapa jarak yang bisa dicapai untuk menghasilkan gambar penuh di dalam frame.

Kebetulan saya mempunyai contoh foto menggunakan lensa EF 70-200 f/4L. Pada foto berikut ini, 1 obyek saya ambil menggunakan 2 focal length yang berbeda yakni pada 70mm dan 200mm. Jarak antara saya dan obyek kira-kira s.d 10 meter. Saya kurang tahu pastinya, tapi yang jelas pada saat itu saya berada di seberang jalan 2 jalur yang bisa menampung 4 mobil sekaligus.

Belajar Ilmu Foto, Teknik Fotografi,

@70mm, f/5.6, 1/250sec, ISO-400

Belajar Ilmu Foto, Teknik Fotografi,

@200mm, f/5.6, 1/200sec, ISO-400.

Nah, dari kedua foto di atas dapat dibayangkan kira-kira berapa perbesaran yang bisa dicapai oleh sebuah lensa 70-200mm.

Secara keseluruhan, pilih DSLR Canon ato Nikon?

Barusan ada pembahasan di forum tentang pemilihan kamera digital antara Canon vs. Nikon dilihat dari sisi investasi secara keseluruhan. Seperti kita ketahui, pada saat kita memutuskan untuk membeli sebuah kamera DSLR, sudah barang tentu prosesnya tidak hanya akan berhenti pada pembelian kamera saja (body+lens kit). Pada awalnya mungkin dorongan untuk upgrade, nambah alat, aksesoris tidak begitu besar.. tetapi seiring dengan bertambahnya pengalaman, ilmu, pertemanan, dan baca-baca, kadang dorongan ini menjadi semakin kuat dan bahkan tidak bisa terbendung lagi. Sehingga, anggaran dana pembelian kamera yang pada mulanya hanya terbatas untuk body + lens kit akhirnya harus berubah total menjadi keseluruhan investasi yang bisa dibilang tidak murah.

Nah, kebetulan teman tadi mempunyai rencana untuk melakukan investasi secara total yaitu mulai pembelian body + kit, lensa tambahan, aksesoris, lighting, dan lain-lain. Saya sendiri kurang begitu tahu apa latar belakang pemilihan yang dia lakukan, tetapi dia hanya menekankan pada nilai ekonomis dari keseluruhan investasi yang akan diperoleh jika membeli kamera DSLR Canon atau Nikon.

OK, sekarang langsung saja kita bahas secara singkat. Di sini saya akan menguraikan tentang perkiraan anggaran yang harus dikeluarkan untuk investasi keseluruhan untuk bermain-main dengan kamera digital. Namun, kali ini uraian ini saya batasi pada 3 komponen utama yaitu body, lensa dan lighting. Pemilihan jenis kamera juga saya batasi antara entry level dengan semi pro, dan saya tidakakan mengutak-atik seri kamera full frame atau profesional.

Langsung saja, untuk entry level, di sini ada Canon EOS 450D dan Nikon D60. Dari sisi harga, 450D + lensa kit 18-55is + memory 4g dibanderol dengan harga Rp 8,295,000 dan D60 + lensa 18-55mm VR dibanderol dengan harga Rp 7,125,000. Selanjutnya, untuk semi, ada Canon EOS 50D dan Nikon D300. Dari sisi harga, 50D body only dibanderol dengan harga Rp 14.325.000 dan D300 dibanderol dengan harga Rp 18.949.900. Sekilas di situ terlihat jelas perbedaan harga-harga meski sebenarnya antara keempat lensa itu tidak bisa dibandingkan secara head to head karena masing-masing punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Saya di sini tidak ingin berpihak pada sisi manapun, hanya memberikan gambaran kasar saja bagi yang ingin membeli kamera DSLR, dari kedua merk Canon dan Nikon, keempat kamera tersebut adalah yang bisa dijadikan pilihan.

Berikutnya, pertimbangan masalah lensa. Seperti diketahui, di dalam fotografi peranan lensa sangat penting karena melalui lensa inilah proses penangkapan gambar oleh sensor kamera bisa terjadi. Banyak yang mengajurkan untuk membeli body kamera entry level yang tidak terlalu mahal (misalnya antara memilhi EOS 450D vs. EOS 1000D) tapi dikompensasi dengan pembelian lensa yang premium. Nah, terkait dengan perhitungan total keseluruhan investasi, berikut ini adalah gambaran yang dapat saya ulas, meski sedikit semoga dapat membantu.

  • untuk lensa wajib 50mm f/1.8 untuk nikon harganya di kisaran Rp 1.2jt, untuk canon harganya di kisaran Rp 1jt
  • untuk lensa wide kelas menengah untuk Nikon ada 16-85mm seharga Rp 6,4jt, dan untuk Canon ada 17-85 mm seharga Rp 6,8jt.
  • untuk lensa wide kelas premium untuk Nikon ada 14-24mm f/2.8G ED (1.7x) AF-S seharga Rp 17,7jt, dan untuk Canon ada 16-35mm f/2.8L II USM seharga 17,3jt
  • untuk lensa makro Nikon AFS 105mm f/2.8 VR DX Micro G ED harganya 9,045,000 sedangkan EF 100mm f/2.8 Macro USM Harganya RP 6,4jt.
  • untuk lensa tele kelas premium nikon 70-200mm f/2.8G IF ED AF-S VR 18,jt, untuk canon ada 3 macem tapi berhubung di sini saya adalah pemakai Canon, saya jadi kurang tahu pasti mana yang patut disandingkan dengan lensa Nikon. Lensa tersebut adalah: 70-200mm f2.8 L USM seharga Rp 14,4jt; 70-200mm f2.8 L IS USM seharga Rp 21,2jt; 70-200mm f4 L USM 8,1jt; 70-200mm f4 L IS USM Seharga Rp 13,1jt.

Berikutnya ada lighting (flash). Lightingnya (flash external) untuk kedua kamera in berada di kelas medium, karena sifatnya portable.

Untuk Canon, ada :
Canon Speedlite 430 Ex II Flash Light 2.859.800
Canon Speedlite 580 EX II Flash Light 4.895.800
Untuk Nikon, ada:
Nikon SB 600 2.290.000
Nikon SB 800 3.450.000

Berikutnya, dari uraian di atas, kita ambil 1 sampel saja. Tarolah entry level yaitu 450D vs. D60. Kalo di itung-itung dari kebutuhan total kedua merk di atas, hasilnya adalah sebagai berikut.

Canon

Canon EOS 450D – kit 8,295,000
Lensa wajib 50mm 1,000,000
Lensa wide premium 17,300,000
Lensa Fix Macro 6,400,000
Lensa Tele premium 21,200,000
Flash 4,895,000
total 59,090,000

Nikon

Nikon D60 – kit 7,125,000
Lensa wajib 50mm 1,200,000
Lensa wide premium 17,700,000
Lensa Fix Macro 9,045,000
Lensa Tele premium 18,000,000
Flash 3,450,000
total 56,520,000

Selisihnya sekita 4-5jtan. Namun harus diingat, harga-harga di atas adalah pedoman kasar yang belum tentu sesuai dengan harga di lapangan.

Nah, sekarang tinggal kembali ke kejelian dan kebijakan pembaca sekalian dalam menentukan pilihan. Sekali lagi, tulisan ini bukan bermaksud memicu brandwar karena masing-masing merk (Canon vs. Nikon) punya kelebihan dan kekurangan masing-masing, baik dari sisi teknologi, fitur, kenyaman penggunaan dan lain-lain. Uraian di sini hanya memperhitungkan pilihan dari sisi nilai ekonomis saja.

Sabtu, 16 Januari 2010

Jual Foto Online

Barangkali anda setuju bahwa sayang bila kegiatan fotografi hanya digeluti sebatas hobi. Kini, di era fotografi digital (digital photography) dengan dukungan teknologi internet, banyak peluang untuk menambah penghasilan bagi penggemar fotografi. Tak peduli amatir atau profesional. Ini merupakan salah satu cabang dari bisnis online yang sudah tidak perlu diragukan lagi.

123rf adalah salah satu situs yang berperan sebagai semacam agensi foto (photo agency) atau stock photos. Banyak orang dari seluruh dunia memuatkan (upload) atau memajang hasil memotret mereka di situs ini, dengan maksud menjualnya. Proses menjual foto (selling photo process) melalui 123rf.com amat mudah dan sederhana. Hanya melalui 3 tahap (step).
  1. Tahap 1: Mendaftar (sign up) di 123rf.com untuk menjadi anggota 123RF.
  2. Tahap 2: Upload foto anda. Log in, buka menu photograpers lalu klik "upload images". Selanjutnya 123RF akan menjualkan foto anda.
  3. Tahap 3: Lakukan terus menerus pemuatan (uploading/submitting) untuk mendapat bayaran lebih.


Berapa bayaran yang akan anda terima?
123RF akan membayar anda 50% dari tiap foto anda yang terjual alias diunduh (download) orang lain.

Cara untuk mendapatkan bayaran tambahan dari 123RF:
  • Mereferensikan kepada pembeli (Refer customers):

    Artinya anda telah membantu mempromosikan situs 123RF serta mengantarkan pembeli di situs ini. Jasa anda tersebut akan diganjar bayaran sebesar $0.36 per foto yang didownload oleh sang pembeli.

  • Mereferensikan kepada fotografer lain (Refer photographers):
    Artinya anda memberi referensi atau rujukan kepada teman atau kerabat anda untuk bergabung di 123RF. Ketika foto milik fotografer rujukan anda tersebut terjual, anda juga akan mendapat bayaran dari 123RF. Jumlahnya, 10% dari harga tiap foto yang terjual atau didownload pembeli.

Mudah-mudahan, dengan menjual foto secara online, hobi memotret bisa menguntungkan. Jual Foto Online tidaklah memerlukan modal bila sudah memiliki kamera digital. Kecuali modal komputer dan koneksi internet.
Joko Catur Jual Beli Foto
Selasa, 12 Januari 2010

Dapatkan Stok Foto Tekstur Gratis Di Texturevault

Dapatkan Stok Foto Tekstur Gratis Di Texturevault. Bagi seorang web designer atau graphic designer yang memerlukan stok tekstur sebagai background atau karya kreatif masing-masing, anda bisa dapatkan secara GRATIS di Texturevault.

Texturevault menyediakan foto tekstur berkualitas yang didukung oleh komunitas yang mengirimkan stok foto mereka. Anda sebagai member dapat mengirimkan serta menjual stok foto tekstur anda, serta anda dapat mendownload tekstur dengan gratis khusus untuk gambar dengan kualitas menengah, biasanya kualitas menengah digunakan untuk artikel atau blog. Bagi yang membutuhkan kualitas tinggi, anda cukup membayar $2 atau $4 untuk kualitas premium/High Quality Textures.

Daftarkan diri anda untuk mendapat akun gratis serta mendapat fitur "add to lightbox", rating tekstur, komentar, dan masih banyak lagi.

Bagi anda seorang fotografer, anda juga dapat mencari uang dengan cara meng-upload foto tekstur anda dan menjualnya serta mendapat 60% dari nilai penjualan foto anda.

Bagi pekerja affiliasi, silahkan mereferral website Texturevault dan anda akan mendapat 10% komisi untuk setiap referral yang masuk kualifikasi.

Website Texturevault dapat diakses di http://www.texturevault.net/





10 Tips for Shooting for Graphic Textures

Remnant Productions has ten tips for photographers to hone their texture skills:

1. Use side light: Side light will always bring out more significant texture than direct lighting.

2. Don’t get too fancy, but shoot with an angle. Remember that there is always a place for the seemingly unoriginal texture of dirt, but don’t be afraid to shoot that dirt from a variety of different angles and positions.

3. Remember that while the image is an essential piece of the work, it is not the only piece. Think about how well the image will blend with text, other images, and layout.

4. Shoot with the highest resolution possible. Graphic artists may take your image and magnify it to emphasize the texture in a piece. This is not possible if your image is low quality.

5. Shoot in unexpected places. Dumps and recycling facilities have a surprising amount of easy-to-spot textures. Metal, wood, plastics, rust – and all in a variety of conditions. These textures are invaluable to graphic artists.

6. Pay attention to color. Graphic artists pay special attention to color theory. As color communicates powerfully in design, be sure to do everything possible to unify the color schemes to your image, and make the color as vivid and vibrant as possible.

7. Look to the skies. A vivid blue sky or dark and stormy clouds always have a place in a graphic artists’ texture library. As these horizon images are often used as backgrounds, be sure to capture in a maximum resolution size.

8. Be a team player. If a graphic artist requests a shot, do whatever you can to understand exactly what he is looking for. Don’t complain if the shot you come back with doesn’t work. Always be willing to go back out and try again.

9. Specifically go for lack of detail. You don’t want a lot of variation in color or pattern. Keep it simple.

10. Shoot your textures in a series. Find a good patch of concrete? Get a series of that concrete in a variety of different places, angles, and position. Then you can offer it as a package.











Need high quality textures?
Visit texturevault.net for high quality royalty free texture images. Thousands of premium textures available at your fingertips.



10 Tips for Shooting for Graphic Textures


Remnant Productions has ten tips for photographers to hone their texture skills:

1. Use side light: Side light will always bring out more significant texture than direct lighting.

2. Don’t get too fancy, but shoot with an angle. Remember that there is always a place for the seemingly unoriginal texture of dirt, but don’t be afraid to shoot that dirt from a variety of different angles and positions.

3. Remember that while the image is an essential piece of the work, it is not the only piece. Think about how well the image will blend with text, other images, and layout.

4. Shoot with the highest resolution possible. Graphic artists may take your image and magnify it to emphasize the texture in a piece. This is not possible if your image is low quality.

5. Shoot in unexpected places. Dumps and recycling facilities have a surprising amount of easy-to-spot textures. Metal, wood, plastics, rust – and all in a variety of conditions. These textures are invaluable to graphic artists.

6. Pay attention to color. Graphic artists pay special attention to color theory. As color communicates powerfully in design, be sure to do everything possible to unify the color schemes to your image, and make the color as vivid and vibrant as possible.

7. Look to the skies. A vivid blue sky or dark and stormy clouds always have a place in a graphic artists’ texture library. As these horizon images are often used as backgrounds, be sure to capture in a maximum resolution size.

8. Be a team player. If a graphic artist requests a shot, do whatever you can to understand exactly what he is looking for. Don’t complain if the shot you come back with doesn’t work. Always be willing to go back out and try again.

9. Specifically go for lack of detail. You don’t want a lot of variation in color or pattern. Keep it simple.

10. Shoot your textures in a series. Find a good patch of concrete? Get a series of that concrete in a variety of different places, angles, and position. Then you can offer it as a package.

Read more: http://digital-photography-school.com/10-tips-for-shooting-for-graphic-textures#ixzz0cOvpPEPQ
Senin, 11 Januari 2010

100 Sumber Stock Image Gratis

100 Sumber Stock Image Gratis, benar-benar gratis. Jika anda sedang mencoba mendesain sebuah website atau blog, maka kemungkinan besar anda akan membutuhkan gambar berkualitas tinggi untuk kreasi anda. Tidak semua gambar yang ada internet boleh digunakan, hak milik suatu gambar dipegang oleh mereka yang membuat image tersebut. Agar kreasi anda tetap legal artinya anda harus membuat gambar anda sendiri untuk digunakan atau membelinya dari berbagai site stock images. Untungnya masih ada banyak sumber yang menyediakan image gratis untuk kita gunakan dan inilah beberapa diantaranya. Anda tak perlu khawatir atau ragu-ragu untuk menggunakan image dari situs-situs ini karena semuanya legal! Inilah 15 situs yang paling populer:
fotolia.com
dreamstime.com
featurepics.com
bigstockphoto.com
123rf.com
istockphoto.com
texturevault.net

1.FreeFoto
FreeFoto.com mengklaim sitenya sebagai koleksi terbesar fotografi gratis di internet.

2. KAVEWALL
Memiliki kategori unik seperti tato, asap dan makanan.

3. Digital Dreamer
Anda dapat menemukan image bebas royalti disini.

4. Free Photos Bank
Site ini sering mengupdate stok foto terbarunya jadi kunjungilah secara reguler.

5. Free Digital Photos
Temukan fotografi bagus yang mudah didownload dri berbagai kategori seperti binatang, perayaan, rumah dan taman.

6. PD Photo
Banyak menampilkan image landscape dari AS.

7. Visipix
Tersedia lebih dari sejuta foto dan karya seni.

8. Cepolina
Di Cepolina anda dapat memilih untuk menyimpan foto sampai lima format yang berbeda.

9. DexHaus
Banyak pilihan foto bagus bisa anda temukan disini dan semua kategorinya disusun dengan baik.

10. FreeStockImages.net
Anda mungkin bisa menemukan foto apapun yang anda cari di site ini.

11. TurboPhoto
Turbophoto memiliki 10 kategori dan mencari foto high res menjadi sangat mudah.

12. Yotophoto
Sebuah site yang sangat terkenal, Yotophoto adalah site yang harus anda lihat.

13. Stockvault
Anda bisa mencari berdasarkan subyek foto atau foto yang terbaru atau foto yang terpopuler.

14. Dreamstime
Walaupun sebagian besar foto di site ini tidak gratis, tetapi Dreamstime juga menyedeiakan beberapa stok foto yang gratis.

15. Open Stock Photography
Site ini menawarkan lebih dari satu juta image untuk anda download dan gunakan semau anda.

Anda bisa melihat site-site gratis lainnya disini.

fotolia.com
dreamstime.com
featurepics.com
bigstockphoto.com
123rf.com
istockphoto.com
texturevault.net
Anonim
Minggu, 10 Januari 2010

Kamera, Belajar Ilmu Foto

Kamera, Belajar Ilmu Foto

Kamera adalah alat mekanik (hardware) yang terdiri dari beberapa komponen peralatan yang di design sedemikian rupa sehingga mampu berfungsi sebagai perangkat yang mampu merekam gambar.

Beberapa jenis kamera, Belajar Ilmu Foto:

  1. Kamera range finder

    Kamera yang paling sederhana dan biasanya jenis kamera ini memiliki pengamat , langsung (direct vision camera). Hampir semua jenis kamera ini berukuran kecil, fasilitas yang terdapat dalam kamera ini sangat sederhana dan kamera ini hanya cocok untuk pemotretan dokumentasi pribadi.

    Contoh: Nikon Af 35 m, Canon Autoboy, Yashica, Minolta, Fuji MDL, dll.

  1. Kamera Single Lens Reflex (SLR) atau Refleks Lensa Tunggal (RLT)

    Jenis kamera ini adalah yang paling popular dikalangan pemotret amatir maupun professional. Fasilitas kamera ini bermacam-macam sehingga memungkinkan untuk berkreasi sesuka hati, selain itu lensanya juga dapat ditukar-tukar. Ukuran film yang digunakan adalah 35mm. Sistim kerja menggunakan sebuah cermin refleks dan penta prisma. Contoh: Nikon FM10, Canon AE-!, Asahi Pentax, Vivitar V3000S.

  1. Roll Film Single Lens Reflex

    Jenis kamera ini sangat mirip dengan kamera SLR/RLT biasa, hanya berbeda ukuran film yang digunakan yaitu film roll. Contoh: Hasselblad ELX, Mamiya RB 67, Rolleiflex 66, dll.

  1. Kamera Twins Lens Rreflex (TLR) atau Refleks Lensa Kembar (RLK).

    Kamera jenis ini mempunyai dua buah lensa, satu digunakan sebagai pengamat (viewing lens) dan yang lainnya sebagai lensa obyek (object lens). Kamera ini biasanya menggunakan film roll atau ada juga menggunakan film kaset 35mm. Contoh; Yashicamat, Rolleiflex, Mamiya C220, dll.

  1. View kamera

    Kamera jenis ini adalah kamera yang dirancang khusus untuk keperluan professional, karena memiliki fleksibilitas yang jauh lebih luas dibandingkan dengan kamera jenis lainnya. Tetapi cara pengoprasian kamera ini rumit, sehingga hanya sedikit sekali yang berminat. Contoh: Horseman, Combo, Toyo View, dll.

  1. Pocket Kamera

    Kamera ini merupakan kamera sederhana dengan fasilitas terbatas dan menggunakan jenis film kaset ukuran 110. Contoh: Fujica, Kodak, dll.

  1. Instant Picture Kamera

    Jenis kamera ini yang lebih dikenal dengan kamera Polaroid atau istilah awamnya kamera foto langsung jadi. Kamera ini sifatnya membuat gambar seketika (instant). Film yang digunakan dari jenis instant paper atau film Polaroid. Banyak digunakan oleh pemotret keliling di lokasi wisata.

    Lensa

    Lensa merupakan mata bagi kamera yang melihat suatu obyek yang akan direkam ke dalam film (pita celluloid). Melalui lensalah obyek akan menjadi bayang laten yang terbentuk pada permukaan film dan menjadi bayangan nyata pada saat proses cuci.

    Ada 4 hal penting dalam pemilihan lensa, yaitu:

  1. Mounting; merupakan ujung lensa yang berfungsi untuk menyambungkan lensa dengan kamera. Mounting terdiri dari tipe ulir, bayonet, atau tipe lainnya. Setiap kamera dan lensa memiliki standar masing-masing.
  2. Accessories ring; yaitu diameter ting depan lensa yang dapat dipasang peralatan tambahan (assesoris) lensa semisal filter, tudung surya, chockin, dll. Ukuran ring ini bermacam-macam antara lain: 49mm, 52mm, 55mm, 60mm, 72mm, 82mm, tergantung jenis lensa yang digunakan.
  3. Focal Length; yaitu angka panjang focus lensa. Hal ini menentukan karakteristik lensa. Makin kecil bilangan ‘mm’nya makin lebarlah sudut pandang (picture converage) yang diperoleh, selain itu ruang tajam yang dimilikinya semakin besar.
  4. Diafrahma (f stop); besar kecilnya angka f stop ini menentukan kekuatan dari lensa tersebut. Makin kecil f stopnya makin kuat lensa tersebut. Kuat lensa adalah kemampuan sebuah lensa untuk meloloskan cahaya melalui peralatan optic lensa tersebut. Makin banyak cahaya yang dapat diloloskan maka semakin baiklah lensa tersebut.

    Menuru jenisnya lensa terdiri dari: lensa normal (normal lens), lensa sudut lebar (wide angle lens), lensa tele pendek (medium tele/portrait lens), lensa ultra sudut lebar (ultra wide angle lens), lensa mata ikan (fish eye lens), lensa tele panjang (telephoto lens), lensa tele super panjang (super telephoto lens), lensa tele refleks (reflex telephoto lens), lensa zoom (zoom lens), dan lensa khusus (special purpose lens).

    Begitu banyaknya jenis lensa yang ada saat ini, namun yang akan diketengahkan disini hanya empat jenis lensa saja, yaitu:

      1. Lensa Norma (Norma lens)

    Lensa ini biasanya merupakan perlengkapan lensa standar yang dikeluarkan oleh pabrik pada saat kita membeli kamera SLR 35mm. Ukuran panjang fokusnya adalah 50mm, namun ada juga yang berukuran 40mm. Hasil tangkapan gambar ini adalah penampakan yang sesungguhnya terlihat oleh mata biasa.

      2. Lensa Sudut Lebar (Wide Angle Lens)

    Lensa sudut lebar memiliki ukuran panjang focus 24mm, 28mm, dan 35mm. Lensa ini digunakan untuk menangkap gambar yang luas semisal pemandangan dan untuk pemotretan di dalam ruangan yang sempit. Sudut pandang yang dihasilkan adalah 84, lebih kecil dari obyek aslinya, gambar luas 74 dan mempunyai kedalam ruang tajam yang luas.

      3. Lensa tele (Telephoto lens)

    Lensa tele sebagai lensa pengintai karena lensa ini dapat menangkap obyek yang jaraknya cukup jauh sekalipun, sehingga sering digunakan oelh paparazzi untuk memotret dari jarak yang cukup jauh. Lensa ini sangat cocok dan sering digunakan untuk foto potret orang atau model. Karena dapat menghasilkan blur (latar belakang kabur) dan ruang tajam yang kecil. Ukuran lensa tele beragam, antara lain : 85mm, 105mm,135mm,180mm, 200mm, 300mm, 400mm, 600 mm,1000 mm.

      4. Lensa zoom (Zoom Lens)

    Jenis lensa ini merupakan gabungan beberapa jenis lensa yang ada dengan jangkauan dan sudut pandangan yang berbeda. Oleh sebab itu lensa ini harganya lebih mahal dari jenis-jenis lensa yang lain. Tapi penggunaan dengan lensa ini mempunyai banyak keuntungan karena kita tidak perlu repot-repot menukar lensa untuk sebuah obyek yang akan difoto. Kita tidak perlu mengubah-ubah posisi dan jarak pemotretan. Cukup hanya menggeserkan posisi panjang focus lensa. Variasi pada lensa zoom sangat banyak jenisnya, antara lain: 35-70mm, 28-80mm, 28-105mm, 28-210mm, 80-200mm, 50-300mm, 200-600mm. Pemakaian untuk lensa ini sangat cocok digunakan untuk tugas-tugas jurnalistik dan foto-foto olahraga.

    Perangkat utama fotografi adalah kamera, untuk bisa memotret maka kita juga perlu mengenal bagian-bagian kamera. Kamera SLR/RLT dan jenis dan tipe yang paling populer yiatu:

      1. Badan kamera (kamera body); bagian yang membentuk sebuah kamera.

      2. Lensa (lens); bagian berbentuk tabung/silinder yang terdiri dari sususnan optik.

      3. Tombol rana (shutter release button); bagian yang terletak pada sisi atas kanan kamera berupa tombol.

      4. Ring pengatur kecepatan rana (shutter speed dial); bagian yang terletak pada sisi kanan atas (pendekatan dengan tombol rana), badan kamera yang terdiri dari angka-angka B, 1, 2, 4, 8, 15, 30, 60, 125, 250, 500, 1000, 2000. Angka kecepatan ini tergantung pada jenis dan merk kamera.

      5. Ring pengatur kepekaan film (film speed dial); tombol yang terletak pada bagian atas kamera yang dapat diputar sebagai penunjuk kecepatan film yang digunakan. Terdiri dari angka standar ISO 12, 25, 50, 100, 200, 400, 800, 1600, 3200,…

      6. Ring pengantur diafrahma (diafrahma ring); bagian yang terletak pada tbung lensa yang merupakan bukaan angka-angka penunjuk diafrahma. Angka-angka ini biasa disingkat dengan ‘f’ yang terdiri dari angka 1.4, 2, 2.8, 4, 5.6, 8, 11, 16, 22, 32.

      7. Skala ruang tajam (dept of field scale); bagian yang terletak pada tabung film berdekatan dengan ring pengatur diafrahma yang terdiri dari susunan angka: 16, 11, 8, 4 ^ 4, 8,11,16

      8. Lubang pengamat / celah pengintai (View Finder); adalah kaca yang terletak pada belakang kamera yang berfungsi sebagai celah pengintai.

      9. Tabir film / penutup (focal plane); bagian berupa tirai yang menyekat / menutup antara lensa dan film. Terletak di dalam kamera.

      10. Pengokang film (film advance lever); bagian yang dapat ditarik yang terletak pada bagian kanan atas kamera.

      11. Tombol penangguh waktu (self timer lever); bagian yang berfungsi untuk menangguhkan saat pemotretan selama beberapa detik. Biasanya terltak pada bagian depan kamera.

      12. Engkol penggulung balik (film rewind crank); bagian yang berfungsi untuk menggulungkan film yang telah terpakai. Letaknya berada pada bagian kiri atas kamera dan lengkapi dengan engkol penggulung yang dapat dilipat.

      13. Sepatu panas blitz (hot shoe); bagian yang berada pada tenggah kamera yang terdiri dari bulatan logam sebagai alat pengontak lampu kilat dengan mekanisme kamera.

      14. Terminal kontak blitz (flash terminal); bulatan sekunder stekker sebagai tempat penyambung kabel lampu kilaat ke badan kamera.

      15. Cermin (mirror); bagian yang terletak di dalam ruang pencahayaan pada kamera yang berfungsi sebagai reflector bayangan dari lensa ke jendela pengamat.

      16. Wadah batere (battery compartment); terletak di bagian bawah kamera, atau dibagian depan kamera, dan pada jenis kamera tertentu terletak di bagian dalam kamera di bawah cermin.

      17. Tombol pengukur cahaya (light meter switch); biasanya terpasang langsung pada tombol rana, yang jika ditekan setengah akan mengaktifkan indicator atau alat pengukur cahaya.

      18. Tombol pelepas film (film release button); tombol yang terletak pada bagian bawah kamera di sebelah kanan. Jika tombol ini ditekan, maka roda gigi pengait film akan berada pada posisi bebas dan film siap untuk digulung balik dengan tombol penggulung film.

    Peralatan tambahan pendukung kamera

    Dalam dunia fotografi banyak fasilitas tambahan untuk mendukung dan memudahkan pemotretan agar dapat menghasilkan foto-foto yang baik dan berkualitas. Adapun alat-alat tambahan itu yang paling sering digunakan antara lain:

      1. Tripod (kaki tiga); berfungsi untuk menyangga kamera dan tripod inipun memiliki berbagai macam ukuran. Ada yang berukuran kecil (Lighweight tripod), ukuran sedang (standard tripod), dan ada yang berukuran besar (Large Format Tripod).

      2. Monopod (Penyangga kamera berkaki tunggal)

      3. Kabel pelepas rana (shutter release cable)

      4. Filter-filter (aksesoris tambahan) berfungsi untuk menimbulkan efek-efek tertentu pada sebuah foto.

      5. Tudung lensa (lens hood) berfungsi untuk melindungi bagian terdepan dari lensa.

      6. Tas kamera dan tempat lensa.

      7. Peralatan untuk membersihkan lensa dan kamera yang terdiri dari:

      - Brush, yaitu kuas pembersih yang terbuat dari bahan lembut dan sekaligus memiliki sarana penghembus debu.

      - Liquid lens cleaner yaitu cairan pembersih lensa.

      - Lens cleaning paper yaitu tisu pembersih lensa yang terbuat dari kertas lembut dengan bahan khusus.

      - Lens cleaning tissue yaitu kain pembersih lensa yang terbuat dari bahan halus.

Untuk menciptakan suatu karya foto yang berhasil, fotografer harus dapat membuat foto, bukan hanya memetik foto. Foto yang dibuat tentu lebih baik karena memiliki konsep yang kuat seperti memperhatikan unsur teknis foto, pencahayaan, dan kompisisi sehingga foto menjadi lebih hidup dan memiliki jiwa.

Unsur pendukung untuk membuat sebuah foto yang baik tersebut adalah komposisi. Komposisi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia didefenisikan sebagai susunan atau tatanan. Dalam fotografi sendiri susunan atau tatanan berfungsi menciptakan jiwa (isi foto) agar foto tersebut memiliki nilai dan bermutu.

Unsur-unsur yang terdapat dalam komposisi yaitu:

      - Angle (sudut pengambilan)

    Terdiri dari beberapa macam yaitu sudut pengambilan dari bawah (frog eyes fiew /low angle), sudut pengambilan dari atas (bird eyes view / high angle) dan sudut pengambilan datar (norma view)

      - Format yaitu bentuk foto bagaimana menciptakan foto menjadi menarik dan mempunyai suasana (jiwa) dalam foto. Format sendiri terdiri dari:

      1. Format horizontal, format ini sering dipakai saat pemotretan dengan kamera SLR 135mm. Karena rancang bangun kameranya yang juga horizontal. Kesan dari foto ini cenderung tenang (kalem), luas dan statis.

      2. Format vertical, format ini dikenal dengan format tegak (berdiri) dan kesannya terasa sempit.

      3. Format diagonal, format ini disebut juga format miring untuk memberikan kesan perspektif dan lebih panjang.

      - Bingkai yaitu ruang di mana seorang fotografer akan menemukan inspirasinya. Biasanya bingkai selalu dipakai untuk wadah di mana seorang fotografer akan mengkomposisikan unsure-unsur fotografi lainnya.

      - Titik; seorang fotografer kerap membuat perbandingan antara titik dan bingkainya. Titik-titik ini akan tampil untuk menciptakan center of interset (pusat perhatian).

      - Garis; sekumpulan dari beberapa titik, hubungan terpendek dari dua buah titik disebut sebagai garis lurus. Selain garis lurus, tentu ada garis lengkung dan garis patah-patah. Baik garis lengkung maupun patah-patah terbentuk dari beberapa kumpulan titik.

      - Aksen (Warna); aksen yang dimaksud di sini adalah yang menjadi unsur yang menonjol dalam sebuah foto yaitu warna. Warna-warna dalam fotografi mempunyai pengaruh yang menentukan dalam pembentukan center of interest (pusat perhatian).

      Belajar Ilmu Foto

Joko Catur Belajar Ilmu Foto

Fotografi Indonesia, Teknik Fotografi, Belajar fotografi, Photography

Fotografi Indonesia, Teknik Fotografi, Belajar fotografi, Photography, Cara membuat foto bagus

Contoh Foto Tidak Laku Dijual, BigStockPhoto Upload Status

Contoh Foto Tidak Laku Dijual, BigStockPhoto Upload Status.

Membuat foto bagus memang agak susah bila menggunakan kamera digital biasa (Canaon IXY Digital 700). Foto ini tidak diterima oleh BigStockPhoto.com
Jual Beli Foto, Teknik Fotografi, Lintang Ayu,

Alasannya : Reason: Artifact Problems: Noise/Grain/Chromatic or other artifacts due to low light, blue or purple fringing, high ISO, over-sharpening or post processing techniques. Please view image at 100% prior to submission

Memang harus banyak belajar untuk bisa menjual foto di internet.